”Guru, Lentera Ilmu yang Tak Pernah Padam”

Di tengah derasnya tantangan zaman dan sempitnya ruang perubahan, ada sosok yang tak pernah menyerah, tak pernah mengenal lelah: Prof. Dr. Abdul Razak Thaha.,MSc.,SpGK. Bagi banyak orang, beliau bukan hanya seorang ilmuwan atau pendidik, melainkan mercusuar harapan dalam dunia ilmu gizi dan kesehatan masyarakat Indonesia.

Prof. Abdul Razak Thaha, atau yang akrab disapa Prof. Atja, bukan sekadar seorang dosen, melainkan seorang pembimbing penuh kasih yang setia menemani perjalanan akademik kami. Di bawah bimbingannya, kami menemukan arah, semangat, dan ketekunan. Usianya yang kini hampir mencapai 80 tahun tak sedikit pun mengikis pancaran kebijaksanaan yang senantiasa beliau bagikan.

Dalam perjalanan panjang menuntut ilmu, kami tidak berjalan sendiri. Bersama beliau, kami melangkah jauh ke pelosok Kabupaten Luwuk Banggai, menjelajahi sepuluh desa yang menyimpan cerita, tawa, dan tantangan. Penelitian membawa kami pada petualangan yang meskipun hanya berbekal pisang dalam satu hari untuk meredam lapar, namun semangat kami tetap menyala.

Di bawah bimbingannya, kami belajar bahwa dalam setiap keterbatasan ada kekuatan tersembunyi; dalam setiap tantangan, tersembunyi peluang untuk bertumbuh dan berkembang menjadi sosok yang tangguh.

Langit desa menyaksikan langkah kami, tanah desa mencatat perjuangan kami, dan senyum Prof. Atja selalu menjadi pengingat: bahwa ilmu bukan hanya teori, melainkan juga keberanian untuk melangkah dan ketulusan untuk berbagi.

Prof. Atja telah mendedikasikan hidupnya pada keyakinan agung: setiap anak Indonesia berhak tumbuh sehat, cerdas, dan bermartabat. Beliau menapaki jalan panjang dari satu desa ke desa lain, dari ruang kuliah hingga forum ilmiah, tanpa pernah menghitung jarak ataupun lelah. Baginya, mengajar bukan sekadar memindahkan ilmu, tetapi membangkitkan semangat, membentuk karakter, dan membangun masa depan bangsa.

Ketika isu stunting mulai menjadi perhatian nasional, Prof. Atja adalah di antara sedikit akademisi yang sejak awal bersuara lantang, mengusung pentingnya pendekatan berbasis masyarakat dan kearifan lokal. Beliau tak hanya menulis di jurnal ilmiah, tetapi juga turun langsung ke lapangan—melakukan pendampingan, berbincang dengan para ibu, mendengarkan kisah kader kesehatan, dan merancang program-program yang membumi, yang berdenyut bersama kehidupan masyarakat.

“Ilmu tidak boleh hanya berhenti di menara gading. Ilmu harus hidup dalam tindakan nyata, harus berdenyut dalam kehidupan masyarakat,” demikian beliau sampaikan kepada kami, para mahasiswanya.

Di ruang-ruang kuliah, Prof. Atja dikenal sebagai guru yang tegas dalam menjaga standar akademik dan mutu pendidikan, namun penuh kelembutan dalam membimbing. Setiap mahasiswa yang pernah berada di bawah bimbingannya tahu: beliau tidak sekadar mengajarkan fakta, tetapi menanamkan keberanian berpikir, integritas bekerja, dan empati dalam mengabdi.

Lebih dari sekadar mengajar, Prof. Atja membangun komunitas akademik yang kokoh. Dengan caranya yang sederhana namun dalam, beliau mendorong kami untuk terus membaca, terus belajar, dan terus tumbuh bersama dalam semangat solidaritas.Beliau menciptakan ikatan kuat di antara mahasiswa-mahasiswinya, membentuk kekompakan dan persaudaraan ilmiah yang menjadi bekal hidup kami.

Semangat beliau tetap membara, meski usia terus bertambah.
Sorot mata yang teduh namun penuh ketegasan, langkah yang mantap, dan kata-kata penuh energi, menjadi saksi bahwa seorang guru sejati tidak pernah benar-benar pensiun. Ilmu dan keteladanan Prof. Atja hidup dalam setiap generasi yang beliau bentuk, menjelma menjadi gerakan perubahan nyata di tengah masyarakat.

Masih terpatri kuat dalam ingatan kami, bagaimana Prof. Atja tidak hanya membimbing kami dalam menghasilkan karya akademik yang bermutu, tetapi lebih dari itu, beliau menanamkan nilai sejati dari ilmu: bahwa ilmu harus dipraktikkan, bukan sekadar untuk prestasi pribadi, melainkan untuk kemanusiaan. Bersama beliau, kami melangkah ke desa-desa terpencil, mengimplementasikan ilmu tentang gizi dan kesehatan, menyelami kehidupan sederhana yang jauh dari gemerlap dunia, namun kaya akan hikmah serta pelajaran tentang makna sejati keberanian, kesederhanaan, dan cinta kasih kepada sesama.

Di balik kesahajaannya, Prof. Atja selalu memperhatikan kami satu per satu—mengenali nama kami, mimpi-mimpi kami, ketakutan kami, bahkan potensi kami yang tersembunyi. Beliau hadir bukan sekadar sebagai dosen, tetapi sebagai sosok ayahanda, membangkitkan kepercayaan diri kami untuk berpikir kritis, peduli dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Setiap langkah kami di desa, setiap percakapan sederhana dengan masyarakat, terasa bermakna karena disinari oleh arahan bijak dan keteladanan hidup beliau. Beliau terus menekankan bahwa ilmu yang tidak membumi, ilmu yang tidak mengakar dalam kehidupan masyarakat, hanyalah teori kosong.

Dalam kesederhanaannya, Prof. Razak Thaha mengajarkan kepada kami bahwa menjadi ilmuwan sejati adalah menjadi lentera di jalan sunyi—menyentuh banyak kehidupan dengan cahaya ilmu, tanpa perlu mengangkat diri sendiri.

Kini, di setiap langkah kami meniti jalan keilmuan dan pengabdian, terasa ada ruang kosong yang dalam: kerinduan akan bimbingan beliau. Kami sangat merindukan pemikiran jernih, sentuhan bijak, nasihat sederhana namun sarat makna, dan ketulusan yang tak tergantikan.

Karena dari beliau kami belajar:
bahwa lelah boleh singgah, tetapi menyerah bukanlah pilihan.

Penulis: Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si.,Dr. Aspar Abdul Gani.,SKM.,MKes, Dr Ernyasih.,SKM.,MKM 

21 thoughts on “”Guru, Lentera Ilmu yang Tak Pernah Padam”

  1. Prof Atja bukan sekedar dosen kami tapi juga menjadi orang tua kami yg sangat perhatian dan penyayang. selalu memberi insipirasi dan motivasi untuk menjadi org yang bermafaat bagi orang lain..sehat selalu Prof. kami berdua selalu merindukanmu

  2. Pertemuan yng singkat memberi kenangan yang sangat berarti, di tengah kesedihan hati karena apa yg saya inginkan blum bisa say dpatkan dan saat itu juga pertemuan kmi dengn Prof. Atja (sapaan untuk beliau) , singkat nmum memberikan kesan yg bermakna, kata2 Prof menjadikan semangat kami membara dan menjadikan kami tdk mudah putus asa, karena begitu banyak cra dalam menambah ilmu… Banyak cara mengapresiasi kan diri dn banyak cara menjadi bermanfaat bagi orang banyak. Terima kasih Prof. Semoga Prof sehat selalu 🤲🤲 dan selalu dlm. Lindungan Allah SWT

    1. Setelah saya membaca tulisan dari Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si ini, sebagai tenaga pendidik saya sangat ingin mengenal lebih dalam lagi tentang beliau Prof. Atja, semoga orang baik yang tidak suka pamer kemampuannya selalu diberkati, diberikan umur panjang. Saya yakin dan percaya alam semesta juga mencintainya.
      Sudah seharusnya orang seperti beliau yang jauh dari hanya mencari kekuasaan dan kekayaan pribadi ini bisa duduk di anggota dewan atau pemimpin daerah agak bisa menjadi percontohan dimana seorang pemimpin harus merakyat dan yang pasti cerdas kaya ilmu pengetahuan dan mempunyai rasa empati yang luar biasa kepada siapapun untuk menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.
      Salam Olahraga Prof.Atja.
      -Coach Emily-

  3. Prof atja merupakan sosok pembaharu, bukan saja tentang ilmu, tetapi tentang ketegasan, keuletan, perjuangan dan kerja keras. Beliau mendidik kami menjadi sosok yang kuat dan mandiri. “Karena menjadi berlian yang indah tentunya dibutuhkan kemampuan mengolahnya, baik jiwa, pikiran dan tindakan”, pesan yang saya ingat dari beliau. Saya sangat bangga pernah menjadi bagian dalam riset bersama Prof. Semoga Prof Atja senantiasa sehat dan teruslah terang menerangi dunia gizi dan kesehatan yang lebih cerah. We love you Prof Atja ☀️🥰

  4. Prof Atja yang saya kenal sekalipun baru ketemu lewat zoom dalam Program Percepatan Penurunan Stunting, saya cukup mendapatkan kesan mendalam. Prof Atja sangat mewarnai konsep dalam upaya percepatan penurunan stunting yang dikenal dengan 5 PASTI. Beliau tidak hanya sangat ahli di bidangnya tetapi, cermat, teliti, mau mendengar dengan sabar dan sangat wise. Pada saat memberikan masukan/koreksi atau kritik terhadap suatu kebijakan, halus sekali hampir tidak terasa bahwa itu kritikan sangat tajam. Terlebih dari itu disampaikannyapun dengan nada datar, ringan serta senyuman. Profesor tidak hanya cerdas tetapi rendah hati, santun dan bijak itulah sosok Prof Atja, yang terus menjadi suri tauladan kepada kami yang muda-muda. Sehat selalu dan panjang umur ya Prof, salam hormat dan sungkem kagem panjenengan,,,

  5. Tulisan ini sungguh menghidupkan kembali makna sejati dari sosok pendidik dan pejuang ilmu seperti Prof. Abdul Razak Thaha.
    Lewat keteladanan beliau, kita belajar bahwa ilmu bukan hanya untuk dikagumi, tapi untuk dibawa turun ke bumi—mengubah kehidupan nyata.
    Apresiasi setinggi-tingginya kepada para penulis yang telah menangkap jiwa perjalanan ini dengan tulus dan penuh cahaya. Semoga semangat Prof. Atja terus menjadi lentera di jalan pengabdian kita semua.

    1. 30/April/2025

      Saya Sangat Bangga Dengan Mengikuti Program Prakonsepsi Anak Saya (Abidzar Algifari Sanaky) Sehat Dan Setiap Kegiatan Di Sekolah Anak Saya Mendapatkan Prestasi Yang Luar Biasa Membanggakan Kedua Orang Tua Terimakasih Dr.dr.Lucy Widasari,M.si Semoga Makin Suksek Untuk Programnya Kedepan

  6. Pak Atja ini yg ajari saya banyak hal. Salah satu orang tua ideologis yang menjadi panutan bagi banyak orang.

    1. 30/April/2025

      Saya Sangat Bangga Dengan Mengikuti Program Prakonsepsi Anak Saya (Abidzar Algifari Sanaky) Sehat Dan Setiap Kegiatan Di Sekolah Anak Saya Mendapatkan Prestasi Yang Luar Biasa Membanggakan Kedua Orang Tua Terimakasih Dr.dr.Lucy Widasari,M.si Semoga Makin Suksek Untuk Programnya Kedepan

    2. MasyaaAllah..tulisan ini mengingatkan kami seorang guru sekaligus orang tua yg sangat baik dan penuh perhatian. Beliau sering memberikan kami motivasi dan nasehat. Semoga beliau selalu dalam lindungan ALLAH SWT. Sehat selalu ya Prof. Kami disini semua mendoakan. Aamiin YRA.

  7. Saya mengenal salah satu penulis yaitu Doktoe Lucy, yang memang pengajar dan juga pembelajar yg tangguh, dan saya yakin ini adalah karena bimbingan dan motivasi dari Prof. Atja seperti yg disampaikan dalam tulisan. Semangat menginspirasi ya Prof. Atja dan buat Doktor Lucy, jangan lelah berbagi 🙏🙏👍

    1. 30/April/2025

      Saya Sangat Bangga Dengan Mengikuti Program Prakonsepsi Anak Saya (Abidzar Algifari Sanaky) Sehat Dan Setiap Kegiatan Di Sekolah Anak Saya Mendapatkan Prestasi Yang Luar Biasa Membanggakan Kedua Orang Tua Terimakasih Dr.dr.Lucy Widasari,M.si Semoga Makin Suksek Untuk Programnya Kedepan

  8. MasyaaAllah maturnuwun bu dr Lucy yang selalu mengispiratif, .. MasyaaAllah juga kagem Prof Atja, beliau adalah sosok sederhana yang bersahaja. Saya kenal beliau sudah lama sejak pendirian 5 FKM di Indonesia, sosok panutan, yang serba bisa, kadang sebagai teman, kadang sebagai kakak,kadang sebagai ayah, kadang sebagai guru .. luar biasa teladan beliau dengan kebijakan dalam bertutur kata, semoga kami bisa mencontoh keteladanan beliau, dengan kondisi kurang sehatpun tetap komitmen dengan ilmu gizi masyarakat nya .. sehat terus njih Prof Atja dan ibu .. berkah dunia akherat .. mohon doa restunya bagi kami yang di Semarang … sukses dan berkah juga bu dr Lucy dkk .. salam sehat penuh semangat …🙏❤️

  9. 30/April/2025

    Saya Sangat Bangga Dengan Mengikuti Program Prakonsepsi Anak Saya (Abidzar Algifari Sanaky) Sehat Dan Setiap Kegiatan Di Sekolah Anak Saya Mendapatkan Prestasi Yang Luar Biasa Membanggakan Kedua Orang Tua Terimakasih Dr.dr.Lucy Widasari,M.si Semoga Makin Suksek Untuk Programnya Kedepan

  10. “Bapa” begitulah sapaan yang patut beta (saya) berikan utk beliau (Prof. DR. dr. Abdul Razak Thaha. M.Sc,. SpGK). Dulu untuk mendapatkan beliau sebagai pembimbing doktor, Beta seperti mencari 1 butir pasir diantara tumpukan dedak padi. Beta tidak tahu siapa dan ada dimana. Tapi karena kiprahnya Beta temukan beliau. Dan luar biasanya beliau adalah putra Maluku yang seasal dengan Beta. Disitulah beliau mulai menempa Beta betul-betul menjadi orang Ambon yang pemberani seperti tokoh pejuang kami “Martha Christina Tiahahu” dan “Thomas Matulessy” berjuang pantang mundur untuk membela mereka yang lemah. Bapa Atja begitulah Beta pung cara panggel antua…orang yang sangat luar biasa, disaat Beta susah antua ada….disaat Beta kuatir antua bikin kuat Beta dan disaat Beta salahpun antua seng sungkan for marah Beta seperti anaknya sendiri…tapi kalo ada cerita lucu Katong (kami) tertawa terbahak-bahak dengan lepas tanpa ada hambatan antara guru dan murid tapi selayaknya sebagai bapak dan anak…hhmmmm, pokoknya luarbiasa. Satu pengalaman indah dan luarbiasa : bapa (prof Atja) melakukan ujian terbuka saya sepanjang perjalanan beliau dari Cengkareng hingga Bogor hanya dengan menggunakan handphone” dan semua jalan lancar dan menjadi pengalaman hidup yang luar biasa. Prinsip hidup itu yang menunjukkan untuk semua orang bahwa “hidup ini harus berdampak untuk banyak orang”. Itulah Beta pung bapa…seorang dosen berasa bapa kandung … Hhhmmmm menulis ini ada rasa bawang (sedih) dan rasa kue nastar (bahagia). Pokoknya setiap tanggal 23 Maret Beta seng pernah lupa bapa pung hari bahagia. Pokoknya bapa selalu yang terbaik. Tuhan selalu menjaga bapa, bunda, dan keluarga serta memberikan Rahmat kesehatan, umur yang panjang, dan kelimpahan berkat. Kami sekeluarga selalu mendoakanmu bapa…salam manis dari Robi dan anak2 juga🤗🤗🙏

    1. Terima kasih Prof.atas ilmu dan bimbingannya.Kami di Dinkes kota Ternate sangat bangga memiliki pengajar yang sangat hebat dan bersahaja 🙏🏻🙏🏻 ilmumu sangat bermanfaat untuk masyarakat di provinsi Maluku Utara

  11. Prof Atja selalu memberi insipirasi dan motivasi untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Terima kasih prof atas ilmuNya yang selalu diberikan ke kami..Sehat selalu prof. Aamin ya rabal alamin.

  12. Di awal, kami tidak pernah benar-benar menyadari bahwa beliau sedang mengajarkan kami begitu banyak hal. Kata-katanya sederhana, caranya bersahaja, namun perlahan kami mengerti: setiap ucapannya adalah petunjuk, setiap tindakannya adalah pelajaran. (saya selalu mencatat). Meski waktu berlalu dan zaman berganti, semangatnya tak pernah redup. Beliau tetap menyala, menuntun, dan memberi terang—bukan untuk dirinya, melainkan untuk generasi yang ia cintai tanpa pamrih. Sangat bangga bisa menjadi salah satu mahasiswi Prof, sehat selalu ayahanda kami, Prof.Atja

  13. Alhamdulillah merasa beruntung pernah dibimbing oleh beliau pada saat pengerjaan thesis,,tulisan diatas sudah menggambarkan betapa beliau selalu menjadi guru,mentor dan teman cerita buat kami kami yang pernah beliau bimbing,,kami para anak didiknya selalu mendoakan beliau agar beliau selalu sehat agar bisa terus memberi kebaikan di negeri ini,menyebarkan ilmu dan pengetahuan yang beliau punya ..sehat selalu prof, kami bangga kepadamu..

  14. Ayahanda… Sapaan akrab beta ( saya ) dan beberapa teman dekat ( Dr Lucy & Kanda Aspar ) ke Prof atja, Orang” hebat yang sangat berperan dalam Penurunan stunting di Kabupaten Pulau Taliabu. Di pertemukan di ruang diskusi di jakarta kemudian kami mengundang beliau ke Taliabu, Menjelang waktu kunjungan Cuaca tidak bersahabat hingga Pemerintah daerah menawarkan kegiatan di adakan di Kabupaten sebrang karena kondisi laut tidak bersahabat. ” Kalau kegiatan di Luwuk saya tidak datang, saya mau ke Taliabu menyapa Masyarakat Taliabu “( Kata Prof Atja) Akhirnya beliau di jemput dengan Spped Boat kurang lebih 5 jam dalam perjalanan, saat beliau berusaha turun dari Speed semua mata tertegun melihat sosok sederhana dengan usia yang tidak lagi muda tapi masih semangat. Waktu melihat beliau datang( Tidak sadar menetes air mata) karena beliau bertarung dengan ombak, Terima kasih ayahanda….
    Selama beliau di Taliabu banyak sekali pelajaran berharga yang beliau berikan, kami tidak pernah cape diskusi pagi sampai malam tidak pernah ada bosannya.
    Orang tua Hebat, penyayang, perhatian & Selalu memberikan motivasi , sehat selalu ayahanda Beta bangga bisa mengenal Ayahnda Lebih dekat. DANKE Banyak ayahanda 🙏

    Ucapan Terima kasih juga Beta sampaikan kepada Dr Lucy & Kanda Aspar yang selalu bimbing beta & Telah perkenalkan beta dengan Ayahanda. Beta sangat Rindu. semoga Sehat & Sukses Semuanya. 🤲🙏

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *