“Tiga Generasi, Satu Pengabdian: Warisan Kesehatan untuk Negeri”

Foto.Brigjen TNI dr. Sambijono.,DTPH (alm) dan Brigjen TNI (Purn) dr. Purbo Suripto Widodo, Sp.M.

Brigjen TNI dr. Sambijono.,DTPH (alm) adalah salah satu tokoh dalam sejarah panjang pengabdian Kesehatan Angkatan Darat (KesAD) Indonesia. Sebagai Kepala Kesdam V/Brawijaya pada tahun 1960 hingga 1963, beliau adalah bagian dari generasi pertama yang meletakkan fondasi kokoh bagi sistem pelayanan kesehatan militer, khususnya di wilayah Jawa Timur. Pada masa itu, Indonesia masih berada dalam tahap konsolidasi pasca-perang kemerdekaan, dan peran kesehatan militer sangat vital dalam menjaga kesiapan prajurit serta mendukung stabilitas nasional.

Namun, dedikasi dr. Sambijono tak hanya terbatas pada dunia militer. Sebagai seorang dokter yang humanis, beliau menjalankan praktik medis di kediamannya yang terletak di kawasan Jalan Ijen, Malang. Kawasan ini bukan hanya menjadi saksi bisu pengabdian beliau dalam merawat masyarakat, tetapi juga mencerminkan jiwa keprajuritan yang tulus dan tak kenal lelah. Di balik seragam dinas, beliau mengabdikan dirinya untuk menyelamatkan nyawa, menjaga kesehatan, dan memberikan kasih sayang kepada setiap individu yang membutuhkan bantuan medis. Praktik medis di rumahnya menjadi simbol dari pelayanan yang tidak hanya dilakukan sebagai kewajiban, tetapi dengan penuh cinta dan ketulusan.

Dedikasi Brigjen TNI dr. Sambijono dalam memperkuat struktur Kesdam menjadi tonggak bersejarah yang diwariskan kepada putranya, Brigjen TNI (Purn) dr. Purbo Suripto Widodo, Sp.M. Jejak pengabdian sang ayah diikuti dengan penuh kebanggaan oleh Brigjen Purbo yang menjabat sebagai Direktur Kesehatan TNI AD (Dirkesad) pada periode 1996–1998. Meskipun berada di era yang berbeda, keduanya tetap disatukan oleh semangat dan darah yang sama—pengabdian tanpa pamrih kepada bangsa dan negara melalui pelayanan kesehatan militer.

Semangat Juang yang Menjadi Sumber Inspirasi

Semangat juang yang mengalir dalam diri keduanya tak hanya menginspirasi keluarga mereka, tetapi juga banyak orang di sekitar mereka. Dedikasi mereka adalah cermin dari kekuatan hati dan tekad yang tak kenal lelah, mengajarkan kita arti pengabdian yang sesungguhnya. Dari seorang ayah kepada anaknya, mereka mewariskan lebih dari sekadar ilmu atau jabatan. Mereka mewariskan komitmen yang teguh untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ini, tanpa pernah mengharapkan imbalan.

Dalam setiap langkah yang mereka ambil, terukir pesan penting: pengabdian sejati adalah panggilan jiwa yang lebih besar dari sekadar tugas. Ini adalah panggilan untuk memberikan yang terbaik, untuk melayani dengan tulus, dan untuk mengorbankan diri demi kebaikan bersama. Setiap pengorbanan yang dilakukan dengan sepenuh hati akan terus memberi manfaat bagi banyak orang, meskipun berbeda zaman dan generasi.

Kisah Brigjen TNI dr. Sambijono dan Brigjen TNI dr. Purbo Suripto Widodo bukan hanya sebuah catatan prestasi dalam dunia militer dan medis, tetapi juga sebuah potret hidup yang menampilkan nilai-nilai luhur: semangat juang, integritas, dan loyalitas yang diwariskan dari seorang ayah kepada anaknya. Mereka menunjukkan kepada kita bahwa pengabdian sejati tidak selalu berbicara lantang, tetapi terasa dalam setiap upaya menyelamatkan nyawa, menjaga kesehatan prajurit, dan melayani bangsa tanpa pamrih.

Mewarisi Semangat Pengabdian untuk Masa Depan

Foto.Bersama Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat Mayjen TNI dr. Bima Wisnu Nugraha, Sp,THT., M.Kes., M.A.R.S. dan Kepala Lembaga Farmasi Angkatan Darat Dr. apt. Drs. Timbul Partogi H. Simorangkir, M.Si., CIT.

Sebagai cucu dan anak dari para tokoh inspiratif ini, kami merasa sangat bangga dan terinspirasi oleh semangat juang yang telah diwariskan. Bagi kami, mereka lebih dari sekadar figur yang sukses dalam karier; mereka adalah simbol dari ketulusan hati dan keteguhan jiwa yang tidak pernah lelah dalam mengabdi. Melalui mereka, kami belajar bahwa pengabdian bukan hanya soal menjalankan tugas, tetapi tentang memberi yang terbaik untuk bangsa ini tanpa pamrih.

Semangat yang diwariskan oleh Brigjen Sambijono dan Brigjen Purbo Suripto Widodo terus hidup dalam diri kami. Mereka mengajarkan kami bahwa tugas mulia ini tidak hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan hati yang mampu membawa perubahan. Sebagai generasi penerus mereka, kami berkomitmen untuk melanjutkan jalan pengabdian ini, dengan membawa nilai-nilai luhur yang telah mereka tanamkan. Kami berjanji untuk terus memberikan yang terbaik, demi kemajuan bangsa dan negara tercinta.

Warisan yang mereka tinggalkan bukan sekadar catatan sejarah, melainkan sebuah komitmen yang tak tergoyahkan untuk terus memberikan yang terbaik, untuk Indonesia yang lebih maju, lebih sehat, dan lebih sejahtera. Dalam sunyi dan ketekunan, mereka telah membangun Indonesia, dan kini saatnya kami melanjutkan perjuangan ini, dengan penuh kasih sayang, ketulusan, dan pengabdian tanpa batas.

2 thoughts on ““Tiga Generasi, Satu Pengabdian: Warisan Kesehatan untuk Negeri”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *