Foto. Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab divif 2 PG Kostrad ibu Dr. Tini Susilo, dengan tim EduFarmers, Kader Posyandu dan BKB Kemuning divisi infantri 2 Kostrad Malang
Tumbuh Bersama Cinta dan Kepedulian
Kartika School bukan sekadar sekolah untuk anak usia dini, melainkan pelabuhan pertama tempat anak-anak mengenal dunia, dan dunia mengenal mereka. Di sinilah mereka mulai mengembangkan potensi terbaiknya, didampingi oleh orang dewasa yang peduli, mencintai, dan memahami kebutuhan mereka secara utuh—baik gizi, kesehatan, stimulasi motorik, hingga pendidikan karakter.
Sebagaimana ditegaskan dalam Nurturing Care Framework, masa awal kehidupan anak—terutama dari masa kehamilan hingga usia tiga tahun—merupakan masa paling rentan bagi anak-anak terhadap pengaruh lingkungan, sekaligus paling menentukan dalam perjalanan tumbuh kembang anak. Pada fase inilah perhatian terhadap pengasuhan, perlindungan, dan stimulasi sangat menentukan. Kita tahu bahwa kemiskinan, ketimpangan gender, kekerasan, serta masalah lingkungan dan kesehatan mental dapat menjadi ancaman serius bagi tumbuh kembang anak.
Menjawab tantangan itu, Kartika School hadir sebagai ekosistem yang mengintegrasikan layanan Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB) dan PAUD dalam satu alur pelayanan yang menyatu. Diprakarsai oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab divif 2 PG Kostrad ibu Dr. Tini Susilo, inisiatif ini membuktikan bahwa ketika para ibu bersatu dalam cinta dan kepedulian, keajaiban bisa tercipta. Seperti orkestra yang berpadu harmoni, setiap intervensi—dari imunisasi hingga edukasi orang tua—berjalan dalam satu irama: cinta untuk masa depan anak Indonesia.
Bermain adalah Belajar, Belajar adalah Bahagia
Pengalaman pada masa awal tumbuh kembang memiliki dampak yang sangat mendalam terhadap kehidupan anak-anak di masa depan. Semua aspek—mulai dari pembelajaran, kesehatan, perilaku, hingga hubungan sosial dan kesejahteraan ekonomi saat dewasa—dipengaruhi oleh kualitas pengasuhan dan stimulasi yang diterima sejak dini.
Itulah sebabnya, ruang belajar dan bermain di Kartika School bukan sekadar tempat bersenang-senang. Di sinilah anak-anak berlari, bernyanyi, dan menjelajah dunia imajinasi dalam lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang. Melalui aktivitas bermain yang menyenangkan, mereka sebenarnya sedang mengasah berbagai aspek penting dalam tumbuh kembang: menguatkan otot, mengenal bentuk dan warna, memahami emosi, serta membangun keterampilan sosial.
Beragam alat permainan edukatif—dari puzzle kayu, balok susun, hingga permainan sensorik—tersedia untuk merangsang perkembangan otak secara optimal. Semua ini sejalan dengan pendekatan early childhood stimulation yang direkomendasikan oleh WHO dan UNICEF, sebagai bagian dari investasi efektif dan efisien untuk menciptakan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Bermain bukan hanya hak anak, tetapi juga jembatan penting menuju masa depan yang lebih adil dan sejahtera.
Kader Hebat, Garda Terdepan Perubahan
Kartika School memiliki keunggulan lain yang tak kalah penting: hadirnya kader-kader Posyandu terintegrasi dengan BKB dan PAUD yang tangguh, terlatih, dan penuh dedikasi. Mereka bukan sekadar relawan lapangan—mereka adalah garda terdepan dalam memastikan setiap anak mendapat pengasuhan responsif yang berkualitas.
Dengan pengetahuan tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), keterampilan membaca Kartu Kembang Anak (KKA), hingga kepekaan memahami isyarat anak—tangisan, tawa, atau gerakan tubuh—para kader ini menjalankan fungsi penting dalam ekosistem tumbuh kembang anak. Mereka tahu kapan seorang anak butuh rujukan medis, kapan keluarga butuh dukungan emosional, dan kapan sekadar pelukan atau senyuman bisa membuat perbedaan besar.
Pengasuhan responsif bukan sekadar melindungi anak dari bahaya atau penyakit, tetapi juga memperkaya proses belajar, menumbuhkan rasa percaya, dan mempererat hubungan sosial. Bahkan sebelum anak mampu berbicara, interaksi sederhana seperti kontak mata, suara lembut, dan pelukan hangat dari pengasuh yang peka sudah membentuk ikatan emosional yang kuat.
Ikatan inilah yang menjadi fondasi penting bagi perkembangan bahasa, kecerdasan sosial, dan koneksi otak anak sejak usia dini. Di Kartika School, para kader menjalankan peran ini dengan tulus dan tanpa pamrih. Dengan senyum di wajah dan semangat di hati, mereka hadir sebagai simbol harapan—karena mereka percaya, masa depan bangsa dimulai dari anak-anak yang sehat, dicintai, dan diberdayakan sejak awal kehidupan.
Kekuatan dalam Kebersamaan
Yang menjadi ciri khas Kartika School terintegrasi Posyandu,BKB dan PAUD adalah kekuatan kolaboratif yang hidup dan nyata. Di balik setiap kegiatan, ada dukungan tak henti dari pimpinan yang peduli, semangat tulus dari organisasi Persit yang setia membersamai, serta keikutsertaan aktif masyarakat sekitar yang menjadikan layanan ini lebih dari sekadar program.
Di Kartika School, ibu dan anak dapat saling belajar bersama.
Di Kartika School, proses belajar tidak hanya dimulai saat anak memasuki taman kanak-kanak—tetapi jauh lebih awal, bahkan sejak dalam kandungan. Tersedia kelas khusus untuk ibu hamil yang letaknya bersebelahan dengan kelas BKB. Tahun-tahun pertama kehidupan merupakan masa emas bagi perkembangan otak dan kapasitas sosial anak. Pada fase inilah stimulasi awal yang tepat—mulai dari sentuhan, perhatian, hingga interaksi sederhana—akan membentuk dasar keterampilan kognitif dan emosional anak di masa depan.
Di Kartika School, anak-anak belajar melalui hal-hal sederhana namun penuh makna—dari senyuman, kontak mata, pelukan hangat, hingga permainan kecil yang menyenangkan. Semua itu bukan sekadar aktivitas sehari-hari, melainkan bentuk stimulasi awal yang penting. Dengan pengasuhan yang responsif, anak-anak dapat belajar dari hal-hal kecil dalam keseharian—mulai dari interaksi saat mandi, makan, hingga momen ketika mereka ikut membantu tugas rumah tangga. Setiap kegiatan menjadi peluang untuk tumbuh dan memahami dunia.
Ketika para pengasuh—terutama ibu dan kader—dibekali pemahaman dan dukungan yang tepat, mereka bisa menjadi agen perubahan yang luar biasa bagi generasi mendatang.Kartika School hadir sebagai ruang yang aman dan nyaman, dengan kader yang terlatih dan diberdayakan.
Kita tidak perlu menunggu keajaiban besar untuk membangun masa depan bangsa. Cukup mulai dari anak-anak di sekitar kita—dari ruang kecil yang bersih, aman, dan ramah; dari senyum tulus para kader yang bekerja dengan hati; dari pelukan seorang ibu yang memahami bahwa setiap sentuhan, kata, dan tatapan adalah bentuk stimulasi penting bagi tumbuh kembang buah hatinya serta dari kehadiran seorang ayah yang meskipun sibuk bekerja, tetap meluangkan waktu berinteraksi dengan anak, memeluk—momen tersebut dapat memperkuat ikatan batin, menanamkan rasa percaya diri, dan membentuk fondasi karakter anak yang tangguh dan sehat secara emosional.
Gambar : Perosotan dan jumping games di Kartika school. Perosotan melatih koordinasi tubuh, keseimbangan, dan ketangkasan sambil membangun keberanian, percaya diri, serta kemampuan sosial melalui giliran bermain; dan jumping games melatih kekuatan kaki, keseimbangan tubuh, dan keberanian anak dalam mengambil risiko secara aman dan percaya diri.
Kartika School terintegrasi Posyandu, BKB dan PAUD Kemuning divisi infantri 2 Kostrad Malang adalah bukti nyata bahwa layanan holistik untuk anak bisa terwujud bila kolaborasi dijalankan dengan komitmen, bukan sekadar wacana. Kolaborasi memang mudah diucapkan, tetapi membutuhkan ketulusan, kesabaran, dan kerja nyata untuk benar-benar menghadirkan perubahan. Di Kartika School, setiap anak tidak hanya menerima asupan gizi yang cukup, tetapi juga tumbuh dalam pelukan cinta, dirangsang melalui interaksi yang berkualitas, dan dibesarkan dalam atmosfer kepedulian yang hangat.
”Perubahan nyata tidak selalu datang dari langkah besar, tetapi dari niat baik yang sederhana, dari semangat gotong royong, dan dari cinta yang tulus dan tak pernah putus terhadap masa depan anak-anak kita.”
Sangat bagus ..bisa jadi contoh
Selamat dan sukses selalu telah terbentuknya “Kartika School” dengan keunggulan-keunggulannya.
Dari judul diatas yang menggabungkan 2 bahasa semoga langsung adanya komunikasi 2 bahasa di dalam kelas yaitu bahasa Indonesia dan bahasa English dalam berkomunikasi antara pendidik dan siswa/i di PAUD khususnya. Itu akan bisa menjadi 1 keunggulan lagi nantinya di Kartika School.
Sebagai tenaga pendidik juga saya berharap Kualifikasi Pendidikan di utamakan yaitu Pendidikan formal yang relevan, seperti jurusan Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) atau Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak (PGTK), menjadi dasar utama untuk menjadi guru PAUD.